Minggu kemarin saya merasa lebih sibuk dari biasanya, sebab ada beberapa urusan administrasi yang mengharuskan saya sampai bolak-balik keluar kota. Saya memang menyadari kalau memang niat membereskan suatu masalah maka butuh waktu dan dana yang harus dikorbankan.
Syukurlah semua urusan itu sekarang sudah selesai, walau memang cukup menyita energi namun dilain sisi ada beberapa hal yang menurut saya penting untuk saya catat.
Dalam beberapa kesempatan disela kesibukan saya sering belajar dari orang-orang yang sukses bagaimana sikap mereka dalam mengatasi masalah mereka yang tentu saja akan selalu muncul sepanjang hayat. Siapa bilang orang sukes itu tidak menemukan masalah yang berarti dalam meniti jalan kesuksesannya, menurut pengamatan saya malah sebaliknya. Mereka sukses akibat sudah menyelesaikan masalah besar yang tidak dapat diselesaikan oleh orang umumnya atau bahkan yang orang lain hindari.
Dari perjalanan beberapa orang sukses yang saya coba pelajari, ternyata banyak masalah yang mereka hadapi dan bahkan gak sedikit yang level kegawatannya diatas rata-rata kebanyakan orang dapati. Uniknya mereka dapat menyelesaikannya dengan baik artinya mereka mampu mengatasinya.
Dalam mengatasi masalah mereka mereka mungkin pernah mengalami gangguan kestabilan emosi, tapi itu sebentar saja artinya tetap boleh terjadi tapi gak terus-terusan dan mereka segera fokus pada solusi agar dapat menyelesaikan inti masalah mereka. Tapi apabila masalah tersebut belum dapat mereka selesaikan mereka tidak melakukan tindakan negatif dengan mencari pelarian atau seperti shortcut, emosional ataupun menyalahkan yang lain. Kalau belum bisa menyelesaikan, mereka ternyata memilih diam.
Diamnya mereka adalah menahan diri tidak melakukan tindakan ataupun pernyataan yang bisa memperburuk keadaan. Mereka tetap mencoba mencari solusi dengan terus meminta bantuan dari pemilik segala solusi yaitu Tuhan.
Nah ketika solusi sudah mereka dapatkan dan terbukti dapat menyelesaikan masalah mereka, ternyata mereka tidak berhenti sampai disitu saja. Mereka mencatat, memperbaiki, memoles cara solutif mereka agar lebih baik lagi dan lagi.
Ternyata masalah itu tetap saja datang tapi karena mereka sudah punya solusinya maka mereka dapat lebih nyaman mengatasinya. Semakin efisien dan efektifnya solusi mereka terhadap suatu masalah maka masalah tersebut tidak memberatkan lagi bagi mereka, kemudian baru mereka tawarkan untuk membantu orang lain yang mendapati masalah yang sama.
Uniknya, tidak semua orang mau menggunakan solusi yang telah teruji dari orang-orang sukses tersebut. Ada saja yang menganggap diri mereka lebih baik tanpa menggunakan solusi yang ditawarkan orang-orang sukses tersebut. Menurut saya sebenarnya gak salah juga, asalkan tidak menyombongkan diri atau merendahkan solusi orang yang lebih dulu berhasil.
Dan respon orang-orang sukses yang solusinya ditolak orang lain ternyata merupakan rahasia kenapa mereka tetap heppy saja dalam menghadapi penolakan. Respon mereka sebenarnya sederhana saja yaitu adalah gak peduli alias gak ambil pusing, karena mereka mau bantu tapi yang dibantu gak mau berarti ya sudah no problemo.
Kalau suatu solusi ataupun karya tidak disukai orang lain maka bagi orang sukses hal itu tidak masalah mereka akan tetap menyukai karya mereka sendiri, sebab karya itu bermanfaat bagi mereka sendiri. Urusan orang lain tidak sama dengan mereka ya silahkan saja.
Jadi inti dari pemikiran orang-orang sukses yang dapat saya tarik adalah "bahagikan saja diri sendiri dulu kalau sudah bisa bahagia baru bahagiakan orang lain". Pernyataan ini sangat masuk akal sebab gak mungkin orang dapat mengajak orang lain bahagia apabila dirinya sendiri tidak bahagia.
Semoga selalu berbahagia
Posting Komentar