Dalam suatu program, pada umumnya terdapat proses yang menggunakan logika didalamnya. Seperti masalah yang anda temui sehari hari, ada pengujian kondisi benar atau salah. Bila kondisinya bernilai benar maka program akan memproses suatu perintah tertentu.
Contohnya bayangkan saja seperti anda ditanya mengenai nilai ujian matematika anda. Misalnya pertanyaanya begini "Apakah anda lulus ujian matematika?"
Ya jawabannya jadi tergantung berapa nilai ujian yang anda dapatkan. Selain itu tergantung standar yang dipakai untuk menentukan nilai lulus atau tidaknya berapa?. Karena jawabanya bisa benar atau tidak maka nilai perlu diuji atau diperiksa.
Maka untuk menuliskan logika seperti itu anda dapat menggunakan statemen logika percabangan. Belum lagi yang bertanya misalnya tidak hanya sekali saja atau berulang-ulang. Misalnya seperti contoh diatas yang ditanya tentang kelulusan ujian matematika adalah murid satu kelas. Maka program anda mesti dipersiapkan untuk mengatasi masalah perulangan seperti itu.
Setiap bahasa pemrograman pada umumnya telah memiliki cara untuk menerapkan operasi percabangan dan perulangan. Sebagaimana bahasa pemrograman yang lain, maka Javascript juga memiliki fitur ini.
Operasi percabangan
Dalam sebuah game atau juga aplikasi seringkali karakter menemui kondisi harus memilih (conditional). Misalnya memilih tindakan melompat atau merunduk, bergerak ke kanan atau kekiri, dapat poin atau dikurangi dan banyak lagi macamnya.
Situasi pilihan ini dalam pemrograman ditulis sebagai struktur percabangan. Didalamnya terdapat pengujian untuk mengambil keputusan agar baris instruksi dikerjakan atau tidak.
Pada Javascript juga disediakan statemen kondisional:
if
Untuk menguji apakah kondisi sesuai untuk menjalankan perintah instruksi.
Syntax:
if (kondisi){
// rangkaian kode yang akan dijalankan bila kondisi bernilai benar atau true
}
Seperti contoh diatas pertanyaan yang semula: "Apakah anda lulus ujian matematika?"
Kita ubah pertanyaanya dulu untuk mengetahui berapa nilai yang anda dapatkan dan apakah sudah memenuhi standar lulus misalnya standar kelulusan nilainya 50 maka pernyataanya menjadi:
a. Bila nilai kurang dari 50 maka anda tidak lulus
Sehingga saat ditulis di kode pemrograman menjadi
Contoh:
if (nilai < 50){
status = "tidak lulus";
}
atau bisa juga menjadi:
b. Bila nilai lebih dari 50 maka anda lulus
Contoh:
if (nilai > 50){
status = "lulus";
}
Silahkan pilih mana yang lebih sesuai untuk kebutuhan anda, saat ini kedua pernyataan diatas sama benarnya. Mungkin anda akan bingung kok memilih menggunakan salah satu pengujian? Harusnya kan langsung dapat diuji dengan pernyataan bila nilai kurang dari 50 maka tidak lulus selain itu maka lulus. Untuk dapat menggunakan pengujian selain itu maka anda perlu menggunakan else seperti dibawah ini.
else
Untuk menjalankan instruksi bila pengujian pada if diatas bernilai salah atau false maka akan dilanjutkan selain yang diuji.
syntax:
if(kondisi){
// rangkaian instruksi yang dijalankan bila kondisi bernilai benar atau true
}else{
// rangkaian instruksi yang dijalankan bila kondisi bernilai salah atau false
}
contoh:
if(nilai < 50){
status = "tidak lulus";
}else{
status = "lulus";
}
Pengujian kondisi diatas sepertinya sudah benar sebab yang nilainya kurang dari 50 maka tidak lulus, sedangkan selain itu baik yang nilainya lebih dari 50 dan yang nilainya persis 50 tepat gak ada koma-komanya juga ikut lulus.
Masalahnya bagaimana bila yang nilainya tepat 50 diharuskan ujian perbaikan, maka penulisan logika kode programnya harus diubah lagi dengan menggunakan else if seperti dibawah ini.
else if
untuk menguji kondisi baru selain kondisi pada pengujian if, berlaku bila kondisi dalam if bernilai salah atau false
Syntax
if(kondisi1){
// instruksi yang dijalankan bila kondisi bernilai benar atau true
}else if (kondisi2){
// rangkaian instruksi yang dijalankan bila kondisi1 bernilai salah dan kondisi2 bernilai benar atau true
}else{
// rangkaian instruksi yang dijalankan bila konsisi1 dan kondisi2 bernilai salah
}
Contoh:
if(nilai < 50){ // bila nilainya kurang dari 50
status = "tidak lulus";
}else if(nilai > 50){ // bila nilainya lebih dari 50
status = "lulus";
}else{ //bila nilainya persis sama dengan 50
status = "ujian perbaikan";
}
Selain cara menggunakan if Javascript juga menyediakan perintah switch. Saya tidak membahas switch sebab selain manfaatnya sama saja dengan if, saya juga jarang menggunakan switch.
Operasi Perulangan
Misalnya yang diuji lulus atau tidak seperti contoh percabangan diatas adalah siswa yang berjumlah 30 orang. Maka kalau menulis kode program satu persatu proses percabangan untuk masing-masing siswa tentu pekerjaan anda sebagai programmer bakal membosankan. Maka solusinya menggunakan perulangan atau loops.
Dalam bahasa pemrograman biasanya juga tersedia fitur perulangan atau biasa disebut Loops. Manfaat fitur perulangan adalah memudahkan anda untuk mengulangi statemen atau kode yang sama selama kondisinya terpenuhi.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk melakukan proses perulangan di javascript. Pada artikel ini saya menggunakan for saja. Manfaat satu sama lain sebenarnya sama yaitu memproses perulangan, yang beda adalah cara menggunakannya dan syntaxnya.
Selain perintah for ada perintah perulangan lain di Javascript yaitu:
- for /in
- for /of
- while
- do /while
Langsung saja syntaxnya
for (statemen1; statemen2; statemen3){
// instruksi yang akan diulang-ulang
}
Keterangan:
statemen1 = merupakan nilai awal sebelum pengujian
statemen2 = kondisi pengujian bila bernilai benar maka instruksi yang diulang akan dijalankan
statemen3 = perubahan yang terjadi pada nilai setelah kode instruksi dijalankan
Contoh:
for(siswa = 30; siswa > 0; siswa--){
tampil += "Ini siswa ke-"+siswa+"<br>";
}
Bila diterapkan untuk contoh kasus diatas yang berjumlah siswa 30 maka kode nya menjadi seperti berikut ini.
Contoh:
for(siswa = 30; siswa > 0; siswa--){
if(nilai < 50){
status = "tidak lulus";
}else if(nilai > 50){
status = "lulus";
}else{
status = "ujian perbaikan";
}
}
Demikian tulisan kali ini, Semoga penjelasan diatas bermanfaat
Posting Komentar